ODIH HASAN - TAK KENAL TAK SAYANG

 

Manusia akan memusuhi sesuatu yang tidak dikenalnya. Mengapa? Sebab jika kenal, kita akan lebih berempati, mengetahui latar belakang bagaimana sesuatu diputuskan, atau memaklumi Mengapa orang berbeda pilihan dengan kita.

.

Jadi kata ”lita’aarafuu” (agar kalian saling kenal) pada QS.49:13 bermakna sangat dalam. Sebab ayat ini berbicara tentang realita keragaman lalu bagaimana membuatnya tetap harmonis.

.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal.”

.

Ayat ini turun pada hari penaklukan kota Mekkah tahun 8H. Ketika itu kakbah sudah bersih dari berhala, Nabi SAW memerintahkan Bilal bin Rabah, seorang budak hitam, untuk naik ke atas kakbah guna mengumandangkan azan.

.

Bayangkan suasananya. Mekkah amat penting di seantero jazirah Arab. Ka'bah adalah landmark suci mereka. Suku Quraisy merasa kedudukan sosial mereka lebih tinggi. Lalu tiba-tiba Bilal menjadi sangat mulia di tempat ini!?

.

Mereka belum tahu bahwa Bilal telah mendapat kehormatan itu sejak di Madinah. Mereka kurang mengenal Bilal 8 tahun terakhir. Wajarlah mereka terkaget-kaget.

.

Banyak yang syok. Menyeletuk, “Budak hitam bisa azan di atas kakbah?” Ada juga Al-Harits bin Hisyam yang mengejek, “Apakah Muhammad tidak punya selain gagak hitam ini untuk mengumandangkan azan?” Lalu turunlah QS.49:13 itu.

.

Jika hatimu digoda untuk membenci, memusuhi, atau menolak orang lain lebih dari semestinya, maka bersihkan hatimu dengan mencoba mengenalnya lebih dekat. Bertanya mengapa ia begitu. Bukan makin menjauhinya.

.

Pemandangan sosial yang kita suguhkan hari ini makin mendung. Kata-kata kasar yang mengeraskan hati semakin bertebaran di bawah ufuk. Kita perlu melihat Bilal lagi dengan view QS.49.13 itu. Kita harus membebaskan diri dari “jebakan Quraisy” karena merasa lebih mulia, lebih baik, atau lebih tepat pilihan dan kelompok kita.

.

Seringnya memang, kita ini bermusuhan dan bersikap berlebihan karena kurang pengetahuan tentang apa yang kita benci itu.