Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Transformasi Nilai-Nilai Filosofis Isra’ Dan Mi’raj Dalam Kehidupan

Gambar
Dalam tulisan ini penulis tidak memaparkan secara spesifik sebagaimana para mufassir dalam menjelaskan ayat tentang isra’ dan mi’raj sebagaimana pada Q.S. al-Isra’[17]: 1. Melainkan pada tulisan ini lebih menitik berat pada nilai-nilai filosofis dan makna simbolik yang terkandung dalam peristiwa isra’ dan mi’raj. Sebagaimana tertulis dalam sejarah, memang banyak peristiwa yang secara psikologis membuat Nabi Muhammad s.a.w. bersedih, sampai saking sedihnya sejarawan mencatat tahun tersebut sebagai ‘amm al-huzn (tahun kesedihan). Mula-mula Nabi Muhammad s.a.w. kehilangan pamannya, Abu Thalib yang selama ini membela Nabi Muhammad s.a.w. melalui pengaruh ketokohannya. Berikutnya Khadijah, istri tercintanya yang selama ini selalu mendukungnya dan menanamkan ketenangan kepada beliau, juga wafat. Hal ini menjadi gangguan kaum musyrik semakin menjadi-jadi, sehingga beliau pindah dalam berdakwah, yaitu ke Thaif. Namun di sanapun beliau ditolak. Selama berdakwah 13 tahun di Makkah, p

Hikmah Dibalik Peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW

Gambar
  “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Isra’: 1) “Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18) Pada suatu malam yang dingin tanggal 27 Rajab, tepatnya 10 tahun setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kenabian, Allah SWT. memberangkatkan hamba-Nya yang terkasih-Nya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

Memaknai Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW

Gambar
" Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."  (QS: Al-Isra' : 1)      Memperingati isra mi’raj, mengingatkan kita kembali kepada kejadian sekitar 14 abad tahun lalu dimana terjadi sebuah peristiwa spektakuler yang bagi sebagian orang dianggap tidak masuk akal dan mengada-ngada.Peristiwa yang terjadi hanya dalam satu malam namun terekam jelas dalam ingatan nabi Muhammad saw.Itulah perjalanan spiritual tingkat tinggi yang menjadi keistimewaan nabi Muhammad saw, menembus dimensi ruang dan waktu untuk dipertunjukan kepada beliau tentang kemaha besaran Alloh swt terhadap ciptaaNya.      Peristiwa ini diawali setidaknya oleh 3 peristiwa penting yaitu,  pertama ; wafatnya abi tholib,paman nabi yang selama ini melindung