Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

DOA PEMBUKAAN JAMBORE PENDAMPING DESA SE - PROVINSI BANTEN

Gambar
Ya Allah Ya Rahman, Ya Rahim… Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang Yang maha hidup dan maha berdiri sendiri, pemilik segala Keagungan dan Kemulyaan, yang Maha Mengabulkan Doa orang yg berada dalam kesulitan, Saat ini kami berkumpul ditempat ini bermunajat kepadamu. Ampunilah dosa-dosa kami, ampuni dosa-dosa kedua Orang Tua kami, khilaf dan salah yang pernah kami lakukan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Dan berikanlah kami tekad dan kekuatan unt uk meniti jalan yg lurus, limpahkan segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka Ya Allah, Ya Malikal Mulki… Berkat ridlo-Mu lah pada hari ini kami melaksanakan Jambore Para Pendamping Desa Se – Provinsi Banten Tahun 2019. Oleh karena itu ya Allah berilah kami kekuatan, keuletan dan kesabaran untuk dapat melaksanakan amanat ini dengan sebaik-baiknya, sehingga bermanfaat Demi tercapainya Kesejahteraan Masyarakat Desa untuk mewujudkan Banten yang Maju, ma

ODIH HASAN 2019

Gambar

POlitik Asketik

Gambar
Politik Asketik Indopolitika.Com 08/12/2014 | 11:05 AM       Ketika kawannya, Sultan Muhammad Ibnu Malik, menjadi penguasa dinasti Saljuk, seorang ulama asketik, Imam Al-Ghazali, mengirimkan ucapan selamat dalam bentuk risalah berisi sejumlah petuah sekaligus harapan agar kekuasaan yang telah ada di genggaman karibnya itu mendatangkan berkah dan menjadi saluran yang mewariskan faedah bagi semua.    Al-Ghazali merasa mumpung kekuasaan itu baru saja berada di pangkuan, kecendekiaannya merasa terpanggil untuk turun gunung, lekas mengingatkan bahaya kekuasaan apabila tidak dikontrol dengan nasihat. BACA JUGA: Perintah Sesat Camat Ciputat Kota Tangerang Selatan Ketika Pemerintah Mati Gaya; (Catatan Buat Tagar#GusNadirMenag) Soal Reformasi TNI, SBY Lebih Sukses Daripada Jokowi      Petuah itu ditulis dalam sebuah kitab terkenal dan sampai kepada kita hari ini:   At-Tibrul Masbuk fi Nashihatil Muluk ”Senarai Mutiara Nasihat untuk Para Penguasa”. Ada ba

Pilkada, Politik Uang dan Partisipasi Masyarakat

Gambar
[Foto Istimewa]  Kamis, 24 Mei 2018 | 23:05 WIB  -    Suara Pembaca share Oleh: Odih Hasan Penulis Staff Divisi SDM Panwaslu Kota Tangerang Pemilihan umum menjadi salah satu indikator stabilitas  dan dinamisnya demokratisasi suatu bangsa. Di Indonesia, penyelenggaraan pemilu secara periodik sudah berlangsung sejak tahun 1955, akan tetapi proses demokratisasi lewat pemilu-pemilu yang terdahulu belum mampu menghasilkan nilai-nilai demokrasi yang matang akibat sistem politik yang otoriter. Harapan untuk menemukan format demokrasi yang ideal mulai nampak setelah penyelenggaraan Pilkada Gelombang 1 dan 2 lalu yang berjalan relatif cukup lancar dan aman. Untuk ukuran bangsa yang baru beberapa tahun lepas dari system otoritarian, penyelenggaraan pemilu 2004 yang terdiri dari pemilu legislatif dan pemilu presiden secara langsung yang berjalan tanpa tindakan kekerasan dan kekacauan menjadi prestasi bersejarah bagi bangsa ini. Tahapan demokrasi bangsa Indone
Gambar
Politik Pengawasan Partisipatif pada Pilkada Serentak Minggu 29 September 2019 15:42 Odih Hasan Staff Divisi SDM Bawaslu Kota Tangerang. BANTENEXPRES  - Pemilihan umum menjadi salah satu indikator stabilitas  dan dinamisnya demokratisasi suatu bangsa. Di Indonesia, penyelenggaraan pemilu secara periodik sudah berlangsung sejak tahun 1955, akan tetapi proses demokratisasi lewat pemilu-pemilu yang terdahulu belum mampu menghasilkan nilai-nilai demokrasi yang matang akibat sistem politik yang otoriter. Harapan untuk menemukan format demokrasi yang ideal mulai nampak setelah penyelenggaraan Pilkada Gelombang 1 dan 2 lalu yang berjalan relatif cukup lancar dan aman. Untuk ukuran bangsa yang baru beberapa tahun lepas dari sistem otoritarian, penyelenggaraan Pemilu 2004 yang terdiri dari pemilu legislatif dan Pemilu Presiden secara langsung yang berjalan tanpa tindakan kekerasan dan kekacauan menjadi prestasi bersejarah bagi bangsa ini. Tahapan demokrasi bangsa Indonesia kem

Mengembangkan Akhlak Publik Melalui Demokrasi

Gambar
 Minggu, 13 Jan 2019 | 14:37 WIB  -    Suara Pembaca share Oleh:  Odih Hasan Penulis Pengurus ICMI Banten Walaupaun mayoritas penduduk Indonesia beragama islam, namun ditinjau dari segi kebudayaan, Indonesia adalah sebuah masyarakat yang multikultural dan plural. Indonesia juga merupakan sebuah kesatuan geologi kebudayaan yang terdiri dari berbagai lapisan pengaruh sejarah persebaran agama-agama besar. Menurut M. Dawam Rahardjo, berkembangnya paham sektarianisme dan fundamentalisme agama bertentangan dengan kodrat Indonesia yang sekuler dan pluralis. Sektarianisme dan fundamentalisme muncul dari sikap keberagaman yang hanya menitik-beratkan pada akidah (creed) dan ibadah (cult). Untuk menghilangkan fanatisme dan eksklusivisme yang ditimbulkan, pembaharuan keagamaan seharusnya ditekan pada pengembangan etika dan moralitas (code), serta kebudayaan (culture) dan peradaban (civilization). Penampilan agama dalam kehidupan public menjadi persoalan besar sa