Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

TAMU PILKADA

Gambar
Ada tiga kelompok tamu yg datang berkaitan dengan masalah Pilkada 2015. Mereka tidak saja datang pada saat Idul Fitri, tapi jauh sebelum itu. Bahkan jauh sebelum datangnya bulan Ramadhan. Tidak hanya datang bertandang ke rumah, bahkan lebih sering di luar rumahya, di kedai kopi atau di tempat2 lainya. Mereka dikatakan Tamu, karena selain bersilaturahim, juga bertanya hal-hal yang menyangkut masalah pribadi, sosial dan lainnya.   Tak terkecuali masalah politik. Hal yg terakhir ini sebetulnya saya enggan mengungkapkan secara lebih terbuka, karena agak kurang mud rasanya. Tapi lucu pula kalau seakan tak ada senggol-senggol walau sedikitpun. Dan mudah2an saja tidak mengundang salah paham dan hal- hal yg tak sedap, seperti ketupat yg tak disentuh karena tak ada lawan makannya entah gulai ayam entah sambal lengkong, entah yg lainnya. Pokonya tak sedaplah, kalau hanya makan ketupat aje.. Sekali ini saya ingin bicara masalah Tamu dalam Pilkada. Kelompok pertama adalah tamu yg

Gerakan Pemuda dan Oposisi

Gambar
Gerakan oposisi dewasa ini cenderung dipandang sebagai kelompok kalah pemilu yang memiliki tujuan mebunuh rasa kepercayaan rakyat terhadap kubu pemerintah. Sehingga bagus tidak bagus kinerja dan program pemerintah tetap akan dicari kesalahannya. Di Indonesia budaya ini berkembang membusuk. Koalisi dan oposisi adalah masalah kepentingan saja. Hari ini mereka koalisi dan saling puji. Esok mereka oposisi dan saling caci. Maka penafsiran oposisi perlu dirubah. Gerakan oposisi haruslah merupakan gerakan yang dibangun untuk melawan kebijakan yang berpotensi pada penindasan dan ketidak adilan. Gerakan oposisi idealnya hadir sebagai gerakan pengawasan independen yang secara objektif menunjukkan kealpaan negara untuk menyantuni kaumnya. Sekaligus membimbing negara untuk kembali pada ideologi yang utuh. Merawat rakyat untuk keadilan dan kesejahteraan sosial. Marcus Mietzner merumuskan metamorfosa oposisi yang berkembang dalam 4 fase. Fase pertama adalah Oposisi seremonia

Keutamaan Orang yang Khatam Quran di Bulan Ramadhan

Gambar
Inilah   Keutamaan Orang Yang Khatam Qur'an di Bulan Ramadhan.  Apa saja ya, sob? Simak selengkapnya. Di bulan Ramadhan yang mulia ini, orang-orang berbondong-bondong untuk lebih dekat dengan al qur'an, termasuk pengen mengkhatamkan qur'an. Nah, apa ya keutamaannya kalo bisa khatam? Berikut ini ulasannya. 1.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shalllallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan Ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)." (HR. Bukhari no. 4614) Syaikh Abdul bin Baz rahimahullah berkata, "Imam membaca al qur'an seluruhnya (sampai khatam) bersama jama'ah pada bulan Ramadhan termasuk ke dalam mudarasah (mempelajari) al qur'an seperti saat Nabi sh