ODIH HASAN

 


Seorang perempuan datang mengadu kepada Sultan Sulaiman al-Qanuni. Ternak-ternaknya habis diambil pencuri. Maka Sultan menjawab, "Mengapa kamu tidak berjaga malam menjaga hewan ternakmu?"


Perempuan itu menjawab, "Kami kira Tuan lah yang berjaga untuk kami makanya aku bisa tidur."


Dialog pendek. Pesannya panjang. Pikul tanggung jawabmu. Dan semakin tinggi kekuasaanmu maka semakin besar tanggung jawabmu. Jangan hanya mengambil kemuliaan dari jabatan tapi mengabaikan tanggung jawab.


Ketika Allah berkata, "Ar-rijaal qawwamuuna 'alaa an-nisaa' (Lelaki itu pemimpin atas perempuan)," Soal ayat ini, Ada yang Menuduh Al-Qur'an bias gender. Mereka tidak baca sejarah realitas umat dan teks tafsir ayat ini sangat jelas. Ini ungkapan kewajiban (taklif) bukan penghormatan (tasyrif).


Makanya kata yang dipilih adalah rijaal bukan dzukuur. Semua kata rijaal dalam Al-Qur'an lebih merujuk pada nilai epik bukan gender. Maka qawwamuuna (memimpin) di sini bukan membuat perempuan jadi budak tapi tuan putri. Istri bukan selir. Ibu bukan pabrik anak.


Itu semua cara Allah memuliakan keduanya dalam satu waktu. Laki-laki dan perempuan. Sayang, kalau belajar agama ini nanggung, tidak akan merasa pesonanya yang sempurna.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOA PEMBUKAAN JAMBORE PENDAMPING DESA SE - PROVINSI BANTEN

SAMBUTAN KETUA DPD KNPI KABUPATEN SERANG PELANTIKAN PENGURUS DPD KNPI KAB SERANG PERIODE 2015-2018

Contoh Teks Doa Sumpah Jabatan PPS