ODIH HASAN - HITAM PUTIH

 

Kita kadang melihat foto hitam Dan Putih Dari permukaan saja. Begitu juga orang lain melihat foto kita. Suasananya lah yang membrikan arti Dari warna itu. itu memang membuat rindu. 

Seperti hati sahabat Ansor yang selalu merindukan Madinah saat mereka jauh stay dalam pepergian ke negri yang lain. Membuat hati meteka tetap tertinggal di sana. Madinah itu tenang. Menentramkan. Apalagi Rasullullah-pun masih tinggal di sana. Daya yang energik itu lah yang menjadi pesonanya.

Pikiran yang hanya kenal dua warna, hitam-putih, akan melihat sosial media orang lain kalau bukan untuk berbagi inspirasi maka ia hanya ajang pamer. Padahal hidup ini penuh warna yang indah. Cara orang menikmatinya tidak sehitam-putih pikiranmu.

Kita hidup di masa yang memanjakan memori indah lebih mudah diingat. Beruntung sekali. Dengan foto kita menyimpan memori tentang tempat yang cantik. Dengan video kita menyimpan ingatan peristiwa yang indah. Dengan rekaman suara kita mendengar lagi suara-suara orang tercinta.

Kita semua ingin semua cerita indah datang berulang-ulang. Dalam konteks inilah kita memahami unggahan orang lain di sosial media.

Kita semua ingin terhubung kuat dengan hari-hari yang bahagia itu pada saat-saat kita sedang bersedih.

Realitanya, kita melewati setiap hari dalam hidup dengan perasaan kemarin lebih indah. Bahkan kesedihan pun menjadi indah dikenang. Namun, dia tinggal cerita saja. Tidak semua orang bisa mengingat cerita dengan baik. Maka mereka menyimpan foto indah mereka.

Tentu saja kita juga jangan lupa, memang banyak sekali manusia yang hanya melihat unggahan kita secara hitam putih. Jangan diabaikan. Maka jangan berlebihan pula melakukannya. Apalagi jika ada hati yang terluka melihat senyumanmu. Membuatnya lupa bersyukur dan ridha atas pemberian Allah ke dalam hidupnya.