Odih Hasan - Kebencian

 

Kebencian itu seperti tembok tebal, gelap, dan tinggi, yang menghalangi kita untuk memperoleh kebaikan. Menutupi hati kita untuk menerima kebajikan dan membiarkan diri tetap dalam kegagalan dan keterpurukan, sementara orang yang kita benci telah melesat ke bulan.

Kita mengetahui manisnya sebuah keberhasilan setelah melalui berlikunya proses, pahitnya kegagalan, dan sulitnya mengatur strategi. Setelah sukses, semua yang kita lalui tadi tiba-tiba indah dan bisa menjadi cerita yang diwariskan ke generasi berikutnya.

.

Allah menaikkan level kesabaran kita dengan ujian. Dia juga menaikkan level kesyukuran ketika berhasil meraih target dalam kehidupan. Dia pun memberi batas waktu agar kita lebih gesit. Begitulah Allah memberi segala sesuatu untuk kebaikan kita.

.

Keimanan memasukkan kebahagiaan dan kedamaian ke dalam dada manusia. Membuka mata kita untuk melihat hamparan kenikmatan yang lebih luas. Murunglah hati yang terhalang melihat kebaikan-Nya dimana-mana.

.

Allah masih memberi kesempatan hidup untuk kita menggunakan tangan selagi bisa mengerjakan kebaikan, mulut selagi bisa untuk berzikir, kaki selagi dapat menapaki jalan hikmah, serta jiwa yang selalu merasakan kehadiran Allah.

.