Kisah Sahabat Ansor Yang Menggentarkan Arsy
Kisah Sahabat Ansor Yang
Menggetarkan Arsy
Sa'ad bin Mu'adz r.a.
Sa'ad bin Mu'adz r.a.
Sa'ad
bin Abi Waqash r.a. menceritakan bahwa ketika Sa'ad bin Mu'adz wafat setelah
perang Khandaq, Rasulullah Saw tergesa-gesa keluar, sampai memutuskan tali
sandal seseorang dan tidak membetulkannya, tidak melilitkan kembali
selendangnya yang terurai, dan tidak menyapa seorang pun. Orang-orang bertanya,
"Ya Rasulullah, mengapa engkau mengabaikan kami?" Beliau menjawab,
"Aku khawatir malaikat mendahului kita untuk memandikan jenazah Sa'ad bin
Mu`adz, seperti halnya ia mendahului kita memandikan jenazah Hanzhalah."
(Riwayat Abu Na'im)
Dalam
riwayat lain diceritakan bahwa pada perang Khandaq, mata Sa'ad bin Mu'adz
terkena tombak yang dilemparkan Hayyan bin Arqah. Tenda untuk Nabi Saw. telah
dipasang di dalam masjid karena beliau akan segera kembali dari perang. Sewaktu
Nabi Saw. pulang dari Khandaq, beliau melepas baju besinya, kemudian mandi.
Ketika beliau sedang mengibaskan debu di kepalanya, Jibril datang lalu berkata,
"Engkau telah melepas baju besimu. Demi Allah, jangan melepasnya dulu,
temuilah mereka!" Nabi Saw bertanya, "Ke mana?" Jibril menunjuk
ke arah perkampungan Band Quraizhah. Rasulullah Saw segera menuju ke sana.
Mereka bertempur untuk menegakkan keadilan atas Sa'ad. Rasulullah berkata,
"Sungguh aku akan menghukum mereka, mengobarkan peperangan, menawan para
wanita dan anak-anak, juga membagi harta kekayaan mereka." Kemudian Sa'ad
berdoa, "Ya Allah, Engkau Maha Tahu, tidak satu pun yang begitu ingin aku
perangi karena Engkau selain kaum yang mendustakan dan mengusir Rasul-Mu. Ya
Allah, aku sungguh yakin bahwa Engkau telah mengobarkan peperangan di antara
kami dan mereka. Jika masih ada peperangan dengan kaum Quraisy, beri aku
kesempatan untuk memerangi mereka karena Engkau. Jika Engkau mengobarkan
peperangan, izinkan aku mengikutinya dan biarkan aku mati di sana." Malam
itu, peperangan dengan Bani Quraizhah berkobar, akhirnya Sa'ad bin Muadz wafat
karenanya. (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah)
Rasulullah
Saw pernah bersabda tentang Sa'ad bin Mu'adz, "Sa'ad telah menggoncangkan
'Arsy, dan jenazahnya diantar 70.000 malaikat." (HR Al- Baihagi dari Ibnu
`Umar r.a.)
Dalam
riwayat lain diceritakan bahwa Jibril menemui Nabi Saw lalu bertanya,
"Siapakah hamba saleh yang wafat sehingga pintu-pintu langit terbuka
untuknya dan `Arsy bergetar?" Nabi kemudian keluar, ternyata Sa'ad bin Mu`adz
telah wafat. (HR Al-Baihaqi dari Jabir r.a)
Rafi`
al-Zargi menceritakan bahwa salah seorang kaumnya memberitahu bahwa Jibril
telah mendatangi Nabi Saw di tengah malam dengan mengenakan ikat kepala dari
sutra tebal, lalu Jibril bertanya, "Jenazah siapa gerangan yang telah
membuka pintu langit dan menggoncangkan Arsy?" Beliau segera berdiri
menemui Sa'ad bin Mu'adz dan menemukannya telah gugur. Dalam riwayat lain Hasan
Al-Bashri berkata, "Sa'ad bin Mu`adz telah menggoncangkan 'Arsy Zat Yang
Maha Pengasih, karena gembira dengan kedatangan ruhnya." (Kedua riwayat
ini diceritakan oleh Al-Baihaqi)
Muslimah
bin Aslam bin Harisy bercerita, "Rasulullah Saw memasuki rumah Sa'ad,
tetapi tak ada seorang pun di dalamnya kecuali Sa'ad yang ditutupi kain.
Kemudian aku melihat beliau melangkah dan memberi isyarat kepadaku agar
berhenti. Aku berhenti dan mundur ke belakang, beliau duduk sebentar lalu
keluar. Aku berkata, `Ya Rasulullah, aku tidak melihat seorang pun di sana,
namun aku melihatmu melangkah.' Beliau menjawab, Aku tidak bisa duduk, sampai
salah satu malaikat melepaskan salah satu sayapnya."' (HR Ibnu Sa'ad)
Riwayat
lain menceritakan hahwa ketika Sa'ad bin Mu'adz wafat, Rasulullah Saw
menggenggam kedua lutut Sa'ad lalu berkata, "Malaikat masuk, tetapi tidak
mendapatkan tempat duduk, maka aku lapangkan tempat untuknya." Ketika
orang- orang mengusung jenazah Sa'ad bin Mu'adz yang pada masa hidupnya ia
adalah orang yang paling besar dan tinggi, salah seorang munafik berkata,
"Kami belum pernah mengusung jenazah yang lebih ringan daripada hari
ini." Lalu Nabi Saw bersaada, "Jenazah Sa'ad bin Mu'adz disaksikan
70.000 malaikat yang tidak menginjak bumi sama sekali." (Riwayat Abu Na'im
dari Asy'at bin Ishaq bin Sa'ad bin Abi Waqash)
Diceritakan
pula bahwa ketika mengusung jenazah Sa'ad, orang-orang mengatakan, "Ya
Rasulullah, kami belum pernah mengusung jenazah yang lebih ringan daripada
ini." Beliau menjelaskan, "Kalian merasa ringan, karena malaikat
telah turun tangan, padahal sebelumnya mereka belum pernah ikut mengusung
jenazah bersama-sama kalian." (Riwayat Ibnu Sa'ad dari Mahmud bin Lubaid)
Muhammad
bin Syarahbil bin Hasanah menceritakan bahwa pada hari itu, orang-orang
mengambil tanah kuburan Sa'ad dan membawanya pulang. Setelah pulang, mereka
melihat tanah tersebut telah berubah menjadi minyak wangi. Rasulullah Saw
berkata, "Maha Suci Allah, Maha Suci Allah." Lalu beliau mengusapkan
minyak wangi itu ke wajahnya dan berkata lagi, "Segala puji hanya bagi
Allah, kalau ada orang yang selamat dari himpitan kubur, Sa'ad lah orangnya. Ia
dikenai satu himpitan, kemudian Allah membebaskannya." (HR Ibnu Sa'ad dan
Abu Na'im dari jalur Muhammad bin Munkadir)
Anni
Sa'id al-Khudri r.a. berkata, "Aku ikut menghadiri pemakaman Sa'ad. Setiap
kami menggali sebongkah tanah kuburnya, kami mencium harum minyak wangi."
(Riwayat Ibnu Sa'ad)
Komentar
Posting Komentar