Cinta Misi
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9ay_AL68dQE7tdq7DnbNBtWMBynG8LqljZE0g_cUTfdxWTx1uivQX25L2xT_kYVppeBbpEdxrRdbj4H02kKAKnloLY_dnytTLSsWUivc9PU-cTNo_VGiCoKc779ohllnuB2r5EJO2x6Bc/s1600/1655865_577444469011805_1730390799_n.jpg)
Cinta Misi Sang Khalifah termenung gundah. Sedih. Tampaknya belum ada tanda-tanda kalau kelaparan yang melanda kota Madinah akan segera berakhir. Puluhan orang meninggal sudah. Ditingkat teknis operasional rasanya semua upaya sudah dilakukan. Tapi masih adakah upaya lain yang mungkin ia lakukan? Tidak jelas betul hubungannya. Tapi Sang Khalifah kemudian merasa kalau ia membutuhkan tekad lebih besar. Cinta pada rakyat harus diekspresikan lebih nyata. Perasaan itulah yang mengantarnya pada keputusan kecilnya: selama kelaparan ini masih berlangsung, Umar bin Khatab tidak akan membiarkan seorang pun dari anggota keluarganya untuk makan daging dan tidak boleh menggauli satu dari ketiga istrinya. Tidak ada korelasi teknis. Tapi sebagai pemimpin Umar telah menyatakan tanggung jawab dan kepeduliannya pada rakyatnya. Karena ia terlibat. Sangat terlibat. Itu sebagian penampakan dari cinta misi. Ini sebuah keluhuran jiwa dan keyakinan yang kuat terhadap sebuah misi. Cinta pada sebuah...