Kolaborasi - Odih Hasan
Tiga kata untuk kamu ingat sebelum tidur malam ini: kolaborasi. Profesionalisme. Ketekunan.
.
Sewaktu pertama masjid Nabawi dibangun, semua sahabat, termasuk Nabi saw ikut terlibat. Banyak orang kaya di Madinah. Banyak pula yang bisa diupah untuk membangunnya. Tapi Nabi saw bukan hanya hendak membangun fisik.
.
Jiwa terlebih dulu harus dibangun. Masjid hanya media. Yang dibangun Nabi saw adalah umat. Peradaban. Bangunan hanya berumur berapa tahun. Tapi peradaban melampaui banyak generasi.
.
Nabi membangun kolaborasi. Semua amal besar dilakukan berjamaah. Terlihat sederhana. Tapi beragam konflik, kepentingan, dan kebutuhan untuk diakui membuatnya rumit.
.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw mulai dari tazkiyatun nafs (mensucikan hati), mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Membiasakan amalan bersama, adalah dalam rangka kolaborasi. Rupanya, berjamaah itu indah. Jika shalat dilipatgandakan pahalanya jika berjamaah, saya percaya amalan lain juga begitu.
.
Kolaborasi bukan asal semuanya terlibat. Sebab seringkali makin banyak orang malah makin rumit dan tidak rampung. Rasulullah saw melibatkan banyak pihak namun memperhatikan dimana menempatkan masing-masing secara tepat. Itulah profesionalisme.
.
Dua hal di atas, kolaborasi dan profesionalisme butuh kesungguhan dan ketekunan. Butuh istiqamah. Sebab Allah suka seorang hamba yang bersungguh-sungguh jika mengerjakan sesuatu. Mulai dari strategi, eksekusi, sampai output dan outcome. Nabi saw mengajarkan kita bersungguh-sungguh.
.
Komentar
Posting Komentar